Kamis, 20 Mei 2010

...VIRUS FACEBOOK...

Hati - Hati!! Facebooker Diserang Malware Berkedok Video Seksi



http://romezzoe.files.wordpress.com/2010/04/virus-facebook-np.jpg 
SINGAPURA - Perusahaan keamanan IT dan perlindungan data Sophos memperingatkan pengguna Facebook untuk waspada, menyusul serangan video yang dirancang untuk menginfeksi komputer dengan adware.


Menurut Sophos, seperti dilansir melalui Straits Times, Selasa (18/5/2010), ribuan akun Facebook sudah terkena serangan tersebut, sebuah serangan yang berkedok posting video palsu yang mengklaim 'video terseksi yang pernah ada'.

Pesan-pesan berbahaya tersebut seolah-olah datang dari teman-teman jaringan di Facebook, dan disertai dengan attachment video, lengkap dengan thumbnail gambar seorang wanita mengenakan rok pendek sedang melakukan latihan sepeda.

Namun, para ahli di Sophos memperingatkan, mengklik gambar thumbnail tersebut tidak secara otomatis memainkan video, tetapi malah mengarahkan calon korban untuk melakukan instalasai software. Sekali Facebookers menginstal software tersebut berarti komputer telah terinfeksi dan siap menerima kiriman iklan berbahaya yang dibuat para hacker untuk menghasilkan keuntungan pribadi.

"Anda mungkin berhasrat untuk menonton video seksi namun yang terjadi malah anda akan terjerat oleh software berbahaya. Nantinya software tersebut juga akan mengirimkan aplikasi yang sama ke teman-teman anda di satu jaringan Facebook," ujar konsultan teknologi senior di Sophos Graham Cluley.

Oleh karena itu, lanjut Cluley, pengguna Facebook yang terkena kiriman video tersebut tidak disarankan untuk mengklik link atau mengizinkan link tersebut untuk menjalankan aplikasi Facebook.

"Jika Anda menjadi korban serangan ini, scan komputer Anda dengan perangkat lunak antivirus terbaru, ubah password Anda, dan perbaharui setingan aplikasi di Facebook anda, selain itu hapus semua aplikasi apa pun yang ada di akun tersebut," kata Cluley.

"Tujuh puluh persen lebih pengguna Facebook telah melaporkan diserang oleh malware ini di akhir tahun lalu, dan masalah tampaknya semakin buruk. Pengguna jejaring sosial diharapkan dapat belajar dari pengalaman pengguna lain untuk tidak jatuh di kemudian harim," ujar Cluley.
(srn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar