Perempuan Paling Penuh Tato Sedunia
VIVAnews – Tak ada julukan yang lebih pas untuk Julia Gnuse selain ‘perempuan bergambar.’ Betapa tidak, 95 persen tubuh wanita asal California, Amerika Serikat, ini dipenuhi bintik tinta.
Mulai dari gambar pemandangan hutan, kartun, hingga wajah aktor pujaannya. Belum lama ini, ia dinobatkan Guinness World Record sebagai perempuan paling penuh tato sejagat.
Rabu kemarin, 26 April 2010, di BookExpo, New York, Gnuse memamerkan tato di sekujur tubuhnya. Dengan bangga ia mengatakan bahwa seluruh desain tatonya merupakan hasil karya dari seorang artis tunggal.
Gnuse mulai mentato kakinya setelah mengidap semacam kelainan kulit yang disebut porphyria; yang menyebabkan kulitnya selalu melepuh saat terkena sinar matahari.
Karena itu dia lalu ‘mengukir’ perut, lengan, dan punggungnya, sebelum kemudian dia jadi ketagihan, dan lalu mentato hampir seluruh bagian tubuh, termasuk wajahnya!
Dalam sebuah wawancara, Gnuse mengatakan meskipun tinta tato tidak membuat kulitnya berhenti melepuh, paling tidak itu bisa menutup baret-baret luka di kulitnya dan melindungnya dari sengatan sinar matahari.
“Saya melakukannya untuk menutup goresan bekas luka melepuh yang biasanya sedalam bekas luka bakar tahap tiga,” katanya.
Awal kisahnya bermula dari temannya, seorang dokter bedah plastik, yang memberi saran supaya dia mentato saja kulitnya dengan tinta yang warnanya menyerupai warna goresan luka melepuh itu.
“Tapi itu tidak berhasil. Kami mencobanya, tapi sulit untuk membuat warnanya sama. Lalu muncul ide untuk mentatonya saja dengan tinta berwarna. Setelah itu, saya malah terkagum-kagum sendiri dan jadi ketagihan,” kata Gnuse.
Menurut Gnuse, sebetulnya ada obat untuk kelainan kulit yang dideritanya. Masalahnya, obat itu beresiko tinggi, bisa membuatnya jadi buta. Karena itu ia memilih bergaya saja dengan tato di sekujur tubuhnya. (Sumber: dailymail.co.uk)
Mulai dari gambar pemandangan hutan, kartun, hingga wajah aktor pujaannya. Belum lama ini, ia dinobatkan Guinness World Record sebagai perempuan paling penuh tato sejagat.
Rabu kemarin, 26 April 2010, di BookExpo, New York, Gnuse memamerkan tato di sekujur tubuhnya. Dengan bangga ia mengatakan bahwa seluruh desain tatonya merupakan hasil karya dari seorang artis tunggal.
Gnuse mulai mentato kakinya setelah mengidap semacam kelainan kulit yang disebut porphyria; yang menyebabkan kulitnya selalu melepuh saat terkena sinar matahari.
Karena itu dia lalu ‘mengukir’ perut, lengan, dan punggungnya, sebelum kemudian dia jadi ketagihan, dan lalu mentato hampir seluruh bagian tubuh, termasuk wajahnya!
Dalam sebuah wawancara, Gnuse mengatakan meskipun tinta tato tidak membuat kulitnya berhenti melepuh, paling tidak itu bisa menutup baret-baret luka di kulitnya dan melindungnya dari sengatan sinar matahari.
“Saya melakukannya untuk menutup goresan bekas luka melepuh yang biasanya sedalam bekas luka bakar tahap tiga,” katanya.
Awal kisahnya bermula dari temannya, seorang dokter bedah plastik, yang memberi saran supaya dia mentato saja kulitnya dengan tinta yang warnanya menyerupai warna goresan luka melepuh itu.
“Tapi itu tidak berhasil. Kami mencobanya, tapi sulit untuk membuat warnanya sama. Lalu muncul ide untuk mentatonya saja dengan tinta berwarna. Setelah itu, saya malah terkagum-kagum sendiri dan jadi ketagihan,” kata Gnuse.
Menurut Gnuse, sebetulnya ada obat untuk kelainan kulit yang dideritanya. Masalahnya, obat itu beresiko tinggi, bisa membuatnya jadi buta. Karena itu ia memilih bergaya saja dengan tato di sekujur tubuhnya. (Sumber: dailymail.co.uk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar